Menurut Analis Politik dari Universitas Jember, Muhammad Iqbal, calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, belum matang dan tidak memiliki kecerdasan emosional yang memadai. Ia menilai demikian setelah menyaksikan jalannya debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta. Menurut Iqbal, Gibran cenderung sibuk menampilkan gimik dan menyerang lawan politiknya, sementara dua cawapres lainnya, Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar, terlihat lebih substansial dalam beradu gagasan.
Iqbal juga menilai bahwa Gibran menggunakan strategi komunikasi defensif dalam debat tersebut, yang menunjukkan kecongkakan. Menurutnya, Gibran belum matang secara pengalaman dan kecerdasan emosionalnya rendah. Iqbal juga menganggap wajar jika performa debat Gibran berbuah sentimen negatif, dan ini dapat menggerus elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran.
Menurut Iqbal, Mahfud terlihat memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang lebih mumpuni ketimbang para cawapres lainnya, sementara Muhaimin tampak memperlihatkan kecerdasan situasional. Iqbal menyimpulkan bahwa jika sosok seperti Gibran memenangi Pilpres 2024 dan dibiarkan berkuasa, nasib bangsa ini akan dipertaruhkan. Gagasan-gagasan Gibran dalam debat juga terkesan tidak menyentuh persoalan di lapangan.
