Wisata  

Gunung Kawi Sebatu: Sejarah, Lokasi, dan Harga Tiket

Ketika kita berbicara tentang Bali, biasanya yang terlintas dalam pikiran adalah pantai berpasir putih, matahari terbenam yang cantik, dan kehidupan malam yang meriah. Namun, ada satu aspek dari Bali yang sering dilupakan: pura-pura yang indah dan bersejarah. Salah satunya adalah Pura Gunung Kawi Sebatu.

Pura Gunung Kawi Sebatu merupakan salah satu peninggalan budaya yang menarik perhatian wisatawan yang datang ke Bali. Dengan arsitektur dan desain yang unik, tempat ini menjadi daya tarik bagi pecinta keunikan budaya dan sejarah.

Pura Gunung Kawi Sebatu memiliki tiga bagian utama, yaitu Jaba Pura (halaman luar), Jaba Tengah (halaman tengah), dan Jeroan (halaman dalam). Di halaman luar terdapat kolam pemandian umum dan kolam ikan koi yang dianggap keramat. Di bagian tengah terdapat bangunan suci seperti pagoda dan paviliun, serta patung Dewa Wisnu. Sedangkan di dalamnya terdapat candi batu dengan ukiran yang indah.

Pura Gunung Kawi Sebatu dibangun pada abad ke-14 sampai ke-15 Masehi oleh Rishi Markandeya, seorang pendeta Hindu dari Majapahit. Pura ini merupakan tempat penyimpanan abu jenazah Raja Anak Wungsu. Sebagai Dhang Kahyangan, pura ini dapat dikunjungi oleh umat Hindu di Bali.

Untuk dapat mengunjungi Pura Gunung Kawi Sebatu, pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp. 15.000 untuk dewasa dan Rp. 8.000 untuk anak-anak. Pura ini menawarkan pengalaman spiritual dan keindahan alam yang hijau dan asri.

Dengan mengunjungi Pura Gunung Kawi Sebatu, tidak hanya memberikan pengalaman berkesan namun juga membuka wawasan tentang sejarah dan budaya Bali. Suasana damai dan asri di pura ini menjadikannya tempat yang ideal untuk merenung dan mencari ketenangan.

Jadi, jangan lupa kunjungi Pura Gunung Kawi Sebatu saat liburan di Bali untuk menikmati keindahan arsitektur, sejarah, dan keindahan alam yang ditawarkannya.

Source link