Kemenko Polhukam sedang merencanakan pembangunan sistem pertahanan di IKN.

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sedang merencanakan pembangunan sistem pertahanan semesta di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Dalam rapat koordinasi yang dilakukan oleh Kemenko Polhukam tentang sistem pertahanan semesta di IKN, beberapa undang-undang dipertimbangkan sebagai pedoman, seperti UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara dan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Induk Ibu Kota Nusantara.

“Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara akan memiliki dampak besar pada aspek pertahanan negara. Kebutuhan pertahanan menjadi sangat penting mengingat Ibu Kota Negara adalah center of gravity negara yang sangat menentukan keberlangsungan dan eksistensi NKRI,” kata Deputi IV Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam Laksamana Muda TNI Kisdiyanto.

Selama tahun 2023, koordinasi yang dilakukan Kemenko Polhukam tentang sistem pertahanan semesta di IKN akan menghasilkan Keputusan Menteri Pertahanan Nomor: KEP/1746/M/XII/2023 tentang Rencana Induk Pembangunan Sistem Pertahanan Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menurut Kisdiyanto, sistem pertahanan negara yang harus diimplementasikan di IKN adalah sistem pertahanan semesta dengan pendekatan deterrence defensif aktif, strategi pertahanan berlapis yang cerdas, dan disesuaikan dengan sistem pertahanan antiaccess/area denial. A2/AD merupakan sistem pertahanan yang fokusnya menangkal serangan dari luar wilayah.

Diskusi dalam rapat koordinasi juga membahas penggunaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (smart defense system) untuk sistem pertahanan semesta di IKN. IKN sebagai smart city mengintegrasikan jaringan dan teknologi informasi dalam pembangunan kota, sehingga pemanfaatan teknologi menjadi kunci untuk mengawal terwujudnya sistem pertahanan negara di IKN.

Ibu Kota Nusantara, yang akan menggantikan Jakarta, dibangun di dua kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Lokasinya berdekatan dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yang merupakan jalur perairan penting bagi kapal-kapal dari dalam dan luar negeri.

Source link