Om Simon, Terima Kasih atas Kontribusi sebagai Legenda Ajax yang Berdarah Indonesia-Belanda

Ajax mengadakan acara perpisahan dengan pelatih akademi Ajax Simon Tahamata sebelum melawan Utrecht, Minggu (3/3) sore WIB dengan menampilkan spanduk ucapan terima kasih di Stadion Johan Cruijff.

Pembawa acara pertandingan di Stadion Johan Cruijff Arena, Amsterdam, memanggil secara khusus legenda timnas Belanda keturunan Indonesia, Simon Tahamata, ke lapangan. Simon Tahamata langkah ke lapangan dan suasana terasa begitu emosional.

Di sisi tribun terlihat spanduk besar bertuliskan ‘Om Simon Terima Kasih’ beserta wajah pemain keturunan Maluku itu. Simon Tahamata adalah sosok yang berjasa dalam membina para pemain muda Ajax melalui akademi Ajax yang ia pimpin sejak tahun 2014.

Sekarang, kontrak Simon Tahamata dengan akademi Ajax berakhir. Simon akan bergabung dengan Akademi Sepak Bola Deutsche di Jerman. “Terima kasih untuk semuanya pada hari terakhir di Ajax sebelum berangkat ke Akademi Sepak bola Deutsche,” ucap Simon Tahamata di Instagram Story, Minggu (3/3).

Dalam kariernya sebagai pesepak bola, Simon Tahamata pernah membela Ajax pada 1976 hingga 1980. Kemudian, pemain yang berposisi sebagai bek kiri itu bermain untuk Standard Liege pada 1980-1984, Feyenoord pada 1984-1987, Beerschot pada 1987-1990, dan Germinal Ekeren pada 1990-1996.

Selain itu, Simon pernah membela timnas Belanda pada periode 1979 hingga 1986 dengan mencetak 22 penampilan dan dua gol. Sebagai pelatih, Simon pernah menangani tim junior Standard Liege pada 1996-2000, akademi Germinal Beerschot pada 2000-2004, Youth Ajax pada 2004-2009, Al Ahli junior pada 2009-2014, dan kembali ke Youth Ajax pada 2014-2024.

Source link