Masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam susulan yang terjadi di wilayah Grobogan, Jawa Tengah dan sekitarnya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari sebagai respons terhadap peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, BMKG.
Abdul Muhari mengimbau agar jika terjadi hujan dengan intensitas lebat selama lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 100 meter, masyarakat yang tinggal di lereng tebing, bantaran tanggul, atau sungai untuk segera melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman. Dia juga menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah daerah dalam upaya mengurangi dampak risiko bencana.
BNPB bersama BMKG, BRIN, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, TNI, dan instansi terkait lainnya sedang berupaya untuk melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna percepatan penanganan banjir di Grobogan dan sekitarnya, khususnya wilayah pantura bagian tengah. Pelaksanaan TMC ini direncanakan berlangsung mulai dari Sabtu hingga Rabu mendatang.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diharapkan selalu mengikuti perkembangan prakiraan cuaca dari BMKG dan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait. Dengan demikian, diharapkan upaya mitigasi bencana yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.
