Polisi Menggunakan Sains Forensik untuk Mengungkap Kematian Wanita di Kontainer Petikemas

Polisi menggunakan berbagai disiplin ilmu baik murni maupun terapan (scientific crime investigation/SCI) untuk menyingkap kematian misterius seorang wanita di dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa (16/1). “Ini dilakukan karena dalam proses penyelidikan itu menghadapi sejumlah kendala, antara lain sidik jari sulit dideteksi karena kondisi jenazah membusuk,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Priok Inspektur Satu I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana di Jakarta, Rabu.

Scientific Crime Investigation (SCI) sendiri adalah proses pengungkapan tindak pidana yang menggunakan berbagai disiplin ilmu baik ilmu murni atau terapan yang dikembangkan secara ilmu forensik dan lebih jauh lagi.

Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya berkoordinasi dengan tim forensik untuk menjadwalkan upaya tersebut dalam satu hingga dua hari mendatang.

Dokumen dari dokter forensik Rumah Sakit Polri menyatakan bahwa jenazah berjenis kelamin perempuan berusia 50-65 tahun, tinggi 153 cm, dengan rambut ikal beruban, ditemukan tanpa tanda kekerasan pada kulit atau kerusakan organ hingga patah tulang. Jenazah mengenakan celana pendek hitam ukuran 28 dan celana dalam berwarna coklat tua. Meskipun ditemukan tanda-tanda kekurangan oksigen, penyebab kematian belum dapat ditentukan.

Penyelidik Unit Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok menemukan peti kemas dikirimkan kosong dari Surabaya sejak awal Januari dan ditumpuk di Pelabuhan Tanjung Priok hingga 16 Januari, sebelum hendak digunakan kembali untuk proses muat barang.

Source link