Survey Menunjukkan 84% Masyarakat Sudah Teguh Dengan Pilihan Calon Presiden dan Wakil Presiden Mereka – Kabar Terbaru dari Sumsel

Seiring dengan mendekatnya Pemilu 2024, masyarakat Indonesia semakin terpapar konten politik di media sosial. Konten tersebut mencakup visi dan misi capres-cawapres, isu politik, kampanye, hasil debat, opini publik, dan meme politik. Konten ini menjadi tambahan referensi bagi masyarakat dalam menilai dan mengevaluasi pilihan mereka dalam pemilu nanti.

Untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap konten politik di media sosial, Jakpat melakukan survei yang melibatkan 1099 responden. Survei ini bertujuan untuk melihat preferensi politik responden secara netral tanpa memiliki asosiasi atau mendukung partai politik tertentu.

Hasil survei menunjukkan bahwa 58% responden mengungkapkan pendapatnya mengenai pilihan capres dan cawapres secara langsung atau offline, seperti melalui diskusi dengan teman sebaya, rekan kerja, atau keluarga. Selain itu, 27% responden juga menyampaikan pendapat melalui media daring, terutama bagi Gen Z (29%).

Selain itu, survei juga mengidentifikasi bahwa 30% responden tidak mengutarakan pendapatnya baik secara online maupun offline karena alasan privasi (72%).

Dalam hal konten hoaks, survei menunjukkan bahwa 37% responden jarang menjumpai konten hoaks, namun 19% merasa sangat sering mendapatkan konten tersebut. Tiktok menjadi platform yang paling banyak ditemukan konten hoaks menurut Gen Z (75%) dan Milenial (58%), sedangkan bagi Gen X biasanya menemukan konten tersebut di Facebook (57%).

Dalam mempelajari visi dan misi kandidat, hasil survei menunjukkan bahwa visi dan misi kandidat (71%) merupakan faktor utama yang memengaruhi penilaian responden dalam menentukan pilihan capres dan cawapres. Selain itu, kualitas diri juga menjadi faktor teratas penilaian, seperti rekam jejak positif (61%), latar belakang kandidat (58%), dan kemampuan memimpin (51%).

Mayoritas responden (84%) sudah menentukan pilihan capres-cawapresnya dan tidak ada rencana untuk mengganti keputusannya. Partisipasi pada pemilu mendatang terlihat tinggi dari setiap generasi, status ekonomi sosial, dan wilayah.

Survei ini disimpulkan bahwa visi dan misi kandidat capres-cawapres lebih menarik perhatian responden daripada visi dan misi yang dibawa oleh calon legislatif. Hal ini menunjukkan perhatian yang lebih besar terpusat pada capres.

Apa saja perbedaan sumber informasi setiap generasi dalam mendapatkan informasi mengenai visi & misi capres-cawapres? Apa saja alasan bagi responden yang belum menentukan pilihan capres dan cawapresnya? Dapatkan hasil survei mendetail dalam laporan Jakpat “Memilih Kandidat Politik & Bersosial Media”.

Source link