BNPB melaporkan 30 warga Sumbar meninggal dunia akibat banjir-longsor

Padang (ANTARA) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto melaporkan bahwa sebanyak 30 warga di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor yang melanda daerah tersebut.

“Bencana ini cukup masif dan mengakibatkan korban jiwa sebanyak 27 orang di Kabupaten Pesisir Selatan dan tiga orang di Kabupaten Padang Pariaman,” ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Padang, Senin.

Selain menimbulkan korban jiwa, bencana hidrometeorologi juga merusak infrastruktur di kawasan Ranah Minang. Pemerintah setempat memperkirakan kerugian sementara mencapai lebih dari Rp226 miliar.

Presiden telah menginstruksikan BNPB untuk merespons dengan cepat kondisi darurat yang terjadi di negara ini. Data dari instansi tersebut menunjukkan bahwa terdapat 12 kabupaten dan kota di Provinsi Sumbar yang terdampak banjir.

“Dari 12 kabupaten dan kota tersebut, lima di antaranya telah ditetapkan sebagai daerah darurat,” tambahnya.

Lima daerah tersebut adalah Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Pasaman Barat.

Gubernur Provinsi Sumbar, Mahyeldi, menyatakan bahwa bencana banjir dan tanah longsor disebabkan oleh beberapa faktor, seperti intensitas curah hujan tinggi selama lebih dari 12 jam. Selain itu, infrastruktur saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik, pembangunan yang tidak sesuai tata ruang wilayah, dan faktor lainnya juga berkontribusi terhadap terjadinya bencana.

Hasil pendataan di lapangan menunjukkan adanya penggundulan hutan dan deformasi di beberapa titik longsor, kerusakan bangunan penahan dinding sungai, dan faktor lainnya.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nurul Hayat

Source link