Andi Rudi Latif, Wabup Kotabaru, Menghadiri Rakornas IKN di Jakarta

Kotabaru (ANTARA) – Wakil Bupati Kotabaru, Andi Rudi Latif, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diadakan di Ruang Ball Hotel Kempinski Jakarta. “Kehadiran kami dari Pemerintah Daerah untuk mendengarkan arahan langsung dari Pemerintah Pusat, serta menunjukkan kesiapan Kabupaten Kotabaru sebagai daerah yang mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara,” kata Wakil Bupati Andi Rudi dalam siaran pers di Kotabaru, dilansir pada hari Jumat.

Andi Rudi menyampaikan kehadirannya dalam acara Rakernas sebagai tindak lanjut dari undangan otoritas IKN, diikuti oleh 38 gubernur dan 514 bupati serta walikota di seluruh Indonesia dengan tema “Pengenalan IKN dan Kolaborasi Pemerintah Daerah serta IKN dalam Mewujudkan Dunia untuk Semua.”

Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan semua pemerintah daerah dalam membangun bersama Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, sebagai kota dunia untuk semua. “Kami berharap melalui pertemuan ini, di IKN dapat ditemukan potensi-potensi yang dapat dikembangkan sebagai salah satu pendukung IKN,” tambahnya.

Pejabat nomor dua di Kotabaru tersebut juga menyampaikan tentang rencana pembangunan di sektor pariwisata sebagai program unggulan yang didukung sebagai langkah untuk mendukung Ibukota Nusantara. “Tentu saja, dengan peluang-peluang tersebut, kita akan memanfaatkan secara maksimal tujuan dari pemindahan IKN,” ujarnya.

Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, dalam Rakornas tersebut menjelaskan bahwa pihaknya mengundang Pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi, serta Kementerian/Lembaga untuk bersama-sama menjalin kerja sama dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara. IKN akan memasuki tahapan di mana potensi ekonomi dan bisnis dari berbagai kabupaten/kota dan provinsi dapat dirangkai dalam pengembangan IKN, terutama di daerah di luar kawasan yang ada saat ini.

“Kita tahu bahwa sekarang masih terfokus pada KIPP, tetapi dari kenyataan di lapangan, minat dari lima kali groundbreaking senilai Rp49,6 triliun telah mencakup di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) juga,” jelas Bambang.

Ada beberapa wilayah pengembangan, misalnya wilayah pengembangan IKN di sebelah barat yang sudah diminati oleh beberapa investor. “Dengan peluang tersebut, kita telah mengadakan beberapa roadshow di pusat-pusat ekonomi seperti Surabaya, Medan, Makassar, dan tempat lainnya untuk mengundang pelaku bisnis dari kabupaten/kota dan provinsi untuk bersama-sama membangun Nusantara,” kata Bambang.

Berdasarkan Lampiran Rencana Induk IKN dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, disebutkan bahwa studi kelayakan teknis untuk menentukan lokasi IKN yang dilakukan pada tahun 2018-2019 menjadi dasar pemilihan lokasi baru IKN. Pemindahan IKN ke Kalimantan didasarkan pada beberapa pertimbangan keunggulan wilayah. Salah satunya adalah lokasi yang sangat strategis karena berada di tengah-tengah wilayah Indonesia, dilalui oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia II di Selat Makassar yang juga berperan sebagai jalur laut utama nasional dan regional.

Selain itu, lokasi IKN memiliki infrastruktur yang relatif lengkap, seperti bandara, pelabuhan, jalan tol yang baik, serta ketersediaan infrastruktur lain seperti energi dan air minum yang memadai. Lokasi IKN juga dekat dengan dua kota pendukung yang sudah berkembang, yaitu Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. Kemudian, lahan yang dikuasai pemerintah sangat memadai untuk pengembangan IKN, serta minim risiko bencana alam. Pemindahan IKN ke Kalimantan sejalan dengan visi tentang lahirnya pusat gravitasi ekonomi baru di tengah Nusantara.

Source link