Commander of TNI refutes claims of Indonesian mercenaries in Ukraine

Komandan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Agus Subiyanto, pada hari Kamis mengatakan bahwa laporan tentang 10 warga negara Indonesia yang berperang sebagai tentara bayaran di Ukraina tidak benar.

“Kami telah berkoordinasi dengan kedutaan Rusia, dan kami dapat mengkonfirmasi bahwa informasi tersebut tidak benar,” katanya setelah pertemuan dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta. Dia menegaskan bahwa, pada prinsipnya, Indonesia tidak mengakui konsep tentara bayaran.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, menegaskan bahwa tidak mungkin bagi prajurit TNI aktif untuk mendaftar sebagai tentara bayaran di Ukraina.

“Tidak mungkin bagi kita (prajurit TNI). Perhatikan bahwa setiap perwira perlu izin bahkan untuk pulang, apalagi pergi ke sana (Ukraina),” katanya setelah pertemuan yang sama. TNI, tambahnya, akan segera mencari tahu jika ada perwiranya yang pergi ke luar negeri karena semua prajurit diwajibkan untuk mengikuti upacara apel pagi setiap hari.

“Tidak mungkin karena TNI terorganisir dengan baik,” tegasnya. Pada tanggal 15 Maret 2024, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan bahwa rumor tentang 10 tentara bayaran Indonesia mendaftar di Ukraina memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

“Informasi ini perlu diselidiki lebih lanjut,” kata juru bicara kementerian, Lalu Muhammad Iqbal, di Jakarta. Sebelumnya, kedutaan Rusia di Jakarta merilis data yang diterima dari Kementerian Pertahanan Rusia tentang tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina untuk bergabung dalam perang melawan Rusia.

Menurut data tersebut, total 13.387 tentara bayaran asing telah tiba di Ukraina sejak 24 Februari 2022, dengan 5.962 di antaranya dilaporkan tewas dalam aksi. Data tersebut juga menunjukkan bahwa tentara bayaran Polandia mendominasi jumlahnya dengan 2.960, di mana separuh dari mereka tewas dalam konflik yang sedang berlangsung.

Sementara itu, 10 tentara bayaran dilaporkan berasal dari Indonesia, di mana empat di antaranya tewas dalam aksi.

Source link