Dapur Pepaya Optimis Bisa Berkembang dengan Dukungan Adaro

Usaha makanan ringan yang menggunakan bahan baku buah pepaya telah mulai dikembangkan oleh Eka, seorang warga Desa Juai, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, sejak tahun 2022. Saat ini, berbagai olahan pepaya seperti keripik, sukade pepaya, hingga permen pepaya telah menjadi salah satu usaha menengah, kecil, dan mikro yang didukung oleh PT Adaro Indonesia.

Eka menjelaskan bahwa Dapur Pepaya dipilih sebagai binaan Adaro melalui seleksi Adaro Spectapreneur bersama puluhan UMKM lainnya di daerah tersebut. Hal ini karena Dapur Pepaya memenuhi kriteria yang diminta, yaitu memiliki legalitas, produk yang unik/kearifan lokal, dan berkomitmen untuk maju bersama. Dengan adanya dukungan dari Adaro berupa pelatihan dan bantuan peralatan, Eka memiliki optimisme bahwa usahanya bisa berkembang lebih pesat.

Bahan baku pepaya untuk produksi Dapur Pepaya dibeli dari petani lokal di Desa Juai, yang merupakan salah satu kawasan budidaya pepaya jenis California. Sebelumnya, Eka mengikuti pelatihan pengolahan makanan yang diselenggarakan oleh Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Tabalong, dan setelah itu, ia mencoba memproduksi sukade dari pepaya dan menerima respon yang cukup bagus dari pembeli.

Selain sukade, Eka juga belajar secara otodidak melalui tutorial di YouTube untuk membuat berbagai olahan pepaya lainnya, seperti keripik pepaya dan permen pepaya. Hasilnya, berbagai produk makanan ringan dari pepaya yang dihasilkan mulai dikenal luas dan telah ikut serta dalam berbagai pameran, termasuk Tabalong Festival dan Adaro Spectapreneur.

Dalam acara Adaro Spectapreneur yang berlangsung pada 29 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024, Dapur Pepaya berhasil masuk sebagai salah satu dari sembilan UMKM yang dibina oleh Adaro. Adaro memberikan bantuan berupa permodalan dan peralatan penunjang untuk memaksimalkan produksi UMKM seperti Dapur Pepaya.

Source link