Pemerintah Kabupaten HSS Alokasikan Dana Rp95 Miliar untuk Pembangunan Kantor Bupati Baru

Kandangan (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Pemkab HSS) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalokasikan anggaran sebesar Rp95 miliar untuk pembangunan kantor bupati baru dan sekretariat daerah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR HSS Teddy Soetedjo di Kandangan, Jumat, mengatakan bahwa pembangunan akan segera dilaksanakan setelah proses perencanaan selesai.

“Dinas PUTR HSS menargetkan pembangunan selesai paling lambat pada Desember 2024 dengan anggaran sebesar Rp95 miliar dari APBD 2024,” ujar Teddy.

Selain untuk kantor bupati, gedung tersebut juga akan menampung Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Dinas Satpol PP dan Damkar.

Rencana lokasi pembangunan kantor tersebut berada di Desa Karasikan, Kecamatan Sungai Raya, dan diharapkan akan menjadi pusat pemerintahan yang religius berdampingan dengan Islamic Center.

“Kantor lama di Jalan Pangeran Antasari Kandangan tetap akan digunakan untuk keperluan perangkat daerah tertentu yang memerlukan,” kata Teddy.

Teddy juga mengungkapkan bahwa telah dilakukan ekspos perencanaan gedung terkait pemindahan Kantor Bupati HSS agar lebih representatif dan strategis.

Dinas PUTR Kabupaten HSS menganggarkan sebesar Rp2.464.241.625 untuk kegiatan jasa konsultasi perencanaan pembangunan yang ditangani oleh PT Adicipta Enginering Consultant sebagai pemenang seleksi.

Ekspos perencanaan tersebut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati HSS Hermansyah, forkopimda, Sekretaris Daerah Muhammad Noor, para kepala perangkat daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh kebudayaan.

“Pembangunan kantor bupati telah kita ekspos, semoga dapat selesai pada tahun ini juga, dan dapat digunakan paling lambat awal 2025,” ujar Pj Bupati HSS Hermansyah.

Hermansyah memberikan apresiasi terhadap desain yang mencerminkan nuansa budaya dan modern, tata kelola perkantoran yang mengutamakan prinsip hemat energi, serta pembangunan hijau (green building).

Konsep bangunan utama empat lantai tersebut mengadopsi perpaduan rumah Banjar Bubungan Tinggi dan Masjid Baangkat atau Masjid Suada di Kecamatan Simpur yang merupakan salah satu ikon daerah.

“Secara umum ada bubungan tinggi dan Masjid Baangkat, jika secara utuh ditempatkan di sana tidak cocok, oleh karena itu perlu mempertimbangkan tata artistik agar dapat muncul,” ucap Hermansyah.

Source link