Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengejar defisit 1.523 ton daging sapi

Banjarmasin (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sedang mendorong program “Siska Ku Intip” untuk mengurangi defisit 1.523 ton daging sapi per tahun.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar di Banjarmasin, Rabu, mengatakan program Siska Ku Intip cukup efektif untuk mengurangi kekurangan daging sapi hingga data populasi sapi mencapai 191.375 ekor di Kalsel pada tahun 2023.

“Dari data sementara pada tahun 2023, ketersediaan daging sapi sebanyak 5.507 ton sedangkan kebutuhan daging sapi mencapai 7.030 ton atau defisit 1.523 ton setara dengan 11.451 ekor,” katanya.

Roy menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sedang berusaha meningkatkan populasi dan produksi daging melalui program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri atau “Siskomandan” yang setiap tahun mampu melahirkan anak sapi atau pedet sebanyak 28.000 ekor.

Namun, karena keterbatasan pakan dan jumlah pelaku usaha penggemukan sapi di Kalsel, beberapa sapi hasil program itu dijual ke luar Provinsi Kalsel.

Selain pertambangan, sektor kebun sawit juga merupakan kontributor kedua terbesar di Kalsel yang memiliki potensi kebun sawit.

Salah satu program Siska Ku Intip adalah memanfaatkan kebun sawit sebagai area peternakan sapi potong dengan harapan dapat mencapai swasembada daging di seluruh Kalsel pada tahun 2032.

“Kami berharap adanya kolaborasi dengan semua pihak dan sektor dalam program ini sangat diperlukan karena roadmap ini sangat penting untuk lancarnya program Siska Ku Intip,” jelasnya.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, drh. Suparmi, menambahkan bahwa untuk mengekspos “road map” Siska Ku Intip akan dilakukan di wilayah yang sudah teridentifikasi.

“Kami sudah memiliki sekitar 250.000 hektar lahan yang cocok untuk pengembangan program Siska Ku Intip ini,” kata Suparmi.

Saat ini, sudah ada 22 perusahaan kelapa sawit yang berkomitmen dan 26 klaster Siska Ku Intip.

“Terkait dengan penyusunan prospektus, kami memiliki 14 klaster Siska Ku Intip yang akan kami ekspos untuk menarik para investor,” tutur Suparmi.

Source link